PENGARUH KOMUNIKASI GURU AGAMA ISLAM DALAM MENUMBUHKAN RASA PERCAYA DIRI SISWA KELAS V MI ALI AL FUADIYAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh intensitas komunikasi guru agama Islam dalam kegiatan belajar mengajar, adanya beberapa siswa yang memiliki rasa percaya diri rendah, adakah pengaruh yang signifikan antara komunikasi guru agama Islam dalam menumbuhkan rasa percaya diri siswa. Untuk itulah tujuan hendak diraih adalah: (1)Untuk mengetahui bagaimana komunikasi antara guru agama Islam dengan siswa kelas V dalam kegiatan belajar mengajar MI Ali Al Fuadiyah. (2) Untuk mengetahui bagaimana tingkat rasa percaya diri pada siswa kelas V MI Ali Al Fuadiyah. (3) Untuk mengetahui pengaruh komunikasi antara guru agama Islam dengan siswa terhadap tumbuhnya rasa percaya diri siswa kelas V MI Ali Al Fuadiyah.
Mendasarkan pada teori-teori tentang komunikasi guru dalam kegiatan belajar mengajar, rasa percaya diri peserta didik didalam kelas, peneliti ajukan hipotesis “Ada pengaruh yang signifikan antara komunikasi guru dengan siswa dalam menumbuhkan rasa percaya diri siswa kelas V MI Ali Al Fuadiyah Tahun Pelajaran 2016/2017”.
Penelitian yang dilakukan terhadap 11 siswa yang seluruh siswa tersebut menjadi populasi penelitian, sedangkan data dikumpulkan dengan teknik angket, wawancara dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan Korelasi Product-Moment.
Adapun simpulan yang diperoleh sebagai berikut: (1) komunikasi guru agama Islam dikategorikan baik. (2) Tingkat percaya diri siswa baik sekali. (3) Pengaruh komunikasi guru dengan siswa dalam menumbuhkan rasa percaya diri siswa kelas V MI Ali Al Fuadiyah Tahun Pelajaran 2016/2017 dikategorikan baik. Sedangkan saran yang peneliti sampaikan adalah (1) pihak sekolah lebih mendukung guru dalam kegiatan belajar untuk meningkatkan pemahaman peserta didik dalam menumbuhkan rasa percaya diri. (2) Guru, tetap memberikan pengajaran, motivasi dan terus berkomunikasi kepada peserta didik agar siswa dapat menumbuhkan rasa percaya diri. (3) siswa sebagai genarasi penerus seharusnya memiliki kemampuan untuk terus belajar menjadi diri sendiri dengan tetap meningkatkan rasa percaya diri terhadap kegiatan positif dan prestasi belajar.