PERANAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI ANAK DALAM PENGAMALAN SHALAT LIMA WAKTU DI DESA KEBONDALEM RT. 03 / RW. 04 KECAMATAN PEMALANG KABUPATEN PEMALANG

Orang tua memegang peranan yang penting dan amat berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya. Sejak seorang anak lahir, Oleh karena itu, mendidik dan mengajar anak merupakan salah satu kewajiban yang sangat penting dan berat yang diletakkan di atas pundak kedua orang tua. Islam menganggap pendidikan sebagai salah satu hak anak, yang jika kedua orang tua melalaikannya berarti mereka telah menzalimi anaknya dan kelak pada hari kiamat mereka dimintai pertanggung jawabannya.
Permasalahan yang diungkapkan dalam penelitian ini antara lain: (1) Bagaimana peranan orang tua dalam pengamalan shalat lima waktu di Desa Kebondalem RT. 03 / RW. 04 Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang?, (2) Bagaimana memotivasi anak dalam pengamalan shalat lima waktu di Desa Kebondalem RT. 03 / RW. 04 Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang?, dan (3) Bagaimana peranan orang tua terhadap motivasi anak dalam pengamalan shalat lima waktu di Desa Kebondalem RT. 03 / RW. 04 Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang?.
Pendekatan yang dipakai oleh penulis adalah pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Kemudian dalam pengumpulan data penelitian menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini adalah : 1) Peranan orang tua dalam pengamalan shalat lima waktu di Desa Kebondalem. Pada dasarnya orang tua sudah menjalankan perananya sebagai orang tua untuk bertanggung jawab terhadap anak-anaknya dalam mengajarkan shalat lima waktu. 2) memotivasi anak dalam pengamalan shalat lima waktu di Desa Kebondalem. Yaitu dengan barbagai macam motivasi yang orang tua lakukan agar anaknya mau mengikuti kebiasaan orang tuanya menjalankan shalat lima waktu secara disiplin 3) Peranan orang tua terhadap motivasi anak dalam pengamalan shalat lima waktu di Desa Kebondalem, setelah orang tua berperan dan memberikan motivasi shalat lima waktu pada anak. Namun masih banyak anak yang terlihat masih belum memiliki kesadaran untuk menjalankan shalatnya.