IMPLEMENTASI BI'AH LUGHAWIYYAH DALAM MENINGKATKAN MAHARAH KALAM PADA SISWA KELAS X PONPES IBNU ABBAS WIRADESA KAB. PEKALONGAN

Maharah kalam adalah salah satu maharah atau keterampilan berbahasa Arab yang harus dimiliki oleh pembelajar bahasa Arab, terutama di era modern ini dimana kebutuhan akan bahasa Arab bukan lagi terbatas pada keperluan pengkajian keagamaan saja, akan tetapi lebih luas lagi meliputi kepentingan ekonomi, pendidikan, dan bahkan diplomasi. Salah satu upaya untuk memperoleh maharah kalam adalah dengan dibuatnya suatu lingkungan yang mendukung pembelajaran bahasa Arab melalui pembiasaan dalam mendengar, memahami dan berbicara dalam bahasa Arab, yang disebut dengan lingkungan bahasa atau bi‟ah lughawiyyah. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui implementasi bi‟ah lughawiyyah dalam meningkatkan maharah kalam pada siswa kelas X Pondok Pesantren Ibnu Abbas Wiradesa Kab. Pekalongan, dan untuk mengetahui faktor pendukung dan hambatan-hambatan yang terjadi. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X, pelaksana pembelajaran dan pembuat kebijakan di pondok pesantren yang terdiri dari guru mata pelajaran Bahasa Arab, Kepala Sekolah dan Mudir.

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif jenis studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, dengan sumber data primer adalah Mudir, Kepala Sekolah, guru Mapel Bahasa Arab, anggota qism lughah, dan siswa kelas X. Analisis data hasil penelitian mengikuti model yang dibuat oleh Miles dan Huberman dengan langkah-langkah berupa data reduction, data display, dan conclusion drawing.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa implementasi bi‟ah lughawiyyah dalam meningkatkan maharah kalam pada siswa kelas X Ponpes Ibnu Abbas Wiradesa telah berjalan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan sudah terdapat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap bi‟ah lughawiyyah. Bi‟ah lughawiyyah juga sudah diterapkan baik di lingkungan visual, audio visual, interaktif, akademis, dan psikologis. Faktor pendukung dalam implementasi bi‟ah lughawiyyah diantaranya adanya apresiasi positif lembaga terhadap bahasa Arab terutama maharah kalam, adanya murabbi dan pendidik yang berkompeten, dan adanya pengawasan dari qism lughah. Sedangkan hambatan yang dialamai diantaranya adalah kurangnya kesadaran dan motivasi siswa terhadap manfaat bi‟ah lughawiyyah, belum adanya koordinator lughah, dan kurangnya kesadaran dan kemampuan mushrif dalam bahasa Arab percakapan.

Kata kunci: Implementasi, Bi‟ah Lughawiyyah, Maharah Kalam, Pondok Pesantren.